Páginas


Saturday 3 September 2011


Arti Hari Kemenangan


Kembali ke Fitrah
Kelahiran seorang anak manusia, dalam kaca mata Islam, tidak dibebani dosa apapun. Layaknya kertas putih yang belum ternoda. Kelak, orang tuanyalah yang akan mengarahkan kertas putih itu membentuk jati dirinya. Kesalahan terhadap sesama adalah dosa yang paling sering dilakukan manusia. Setiap orang dapat diliputi rasa permusuhan, pertikaian, dan saling menyakiti, baik disengaja maupun tak sengaja. Idul Fitri seharusnya dimaknai sebagai kepulangan seseorang kepada fitrah asalnya yang suci. Inilah momen penting untuk saling memaafkan dengan penuh keihlasan, baik secara individu maupun kelompok.

Tak Harus Baju Baru
Baju baru bisa jadi merupakan simbol makna ‘suci’ di hari lebaran namun bukan berarti memiliki baju baru di hari raya adalah mutlak.  Sebaiknya baju baru tidak membuat kita melupakan makna lebaran itu sendiri. Jadikanlah Idul Fitri sebagai ajang tasyakur, refleksi diri untuk kembali mendekatkan diri pada Alah SWT. Momen ini mengasah kepekaan sosial kita dimana ada pemandangan lain yang harus kita cermati, betapa di saat kita berbahagia, masih banyak saudara-saudara kita di tempat-tempat lain yang menangis menahan lapar. Bersyukurlah kita!

Bukan Sekadar Mudik
Mudik tidak salah bila dikatakan sebagai tradisi. Sebenarnya makna dari mudik sendiri tidak selalu terkait dengam lebaran atau Idul Fitri. Menurut KBBI, mudik bermakna pulang ke kampung halaman. Namun demikian istilah ini sering diucapkan apabila kepulangan ke kampung halaman dilakukan menjelang lebaran.  Sementara makna mudik  di hari lebaran sebaiknya tidak dijadikan sebagai ritual tahunan yang bersifat konsumtif dan duniawi. Hal-hal seperti berbagi rezeki, menyambung tali silaturahmi, mengakhiri permusuhan, dan memohon maaf pada kedua orang tua jauh lebih bermakna. Setelah bergelut dengan hiruk pikuk kehidupan kota dan rutinitas pekerjaan, maka bersua dengan keluarga, sungkem kepada orang tua, bertegur sapa dan berbagi rasa dengan tetangga menjadi sebuah kesempatan berharga.

Kemenangan Hati
Mengapa Idul Fitri disebut sebagai hari kemenangan? Kalimat Minal Aidin Wal Faidzin yang populer diucapkan kepada sesama bermakna “semoga kita termasuk orang-orang yang kembali memperoleh kemenangan.” Menurut para ahli, kata al-faidzin diambil dari kata 'fawz' sebagaimana tersebut dalam Al-Qur'an bermakna 'keberuntungan' atau 'kemenangan'. Kemenangan adalah milik mereka yang berhasil melewati ujian kesabaran menahan diri dari godaan nafsu baik nafsu makan dan minum maupun nafsu syahwat setelah menuntaskan kewajiban agamanya selama bulan Ramadhan. Bagi yang telah menjalankan ibadah puasa sebulan penuh dengan khusyuk akan merayakan hari kemenangan dengan penuh kenikmatan. Maka, makna kemenangan di hari lebaran sebenarnya adalah kemenangan hati.

Nah, bagaimanakah cara Anda memaknai Idul Fitri? Semoga kita semua termasuk orang-orang yang memperoleh kemenangan. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.
Selengkapnya...